Yogi Pranata Ginting 121301045
Lasma Yulianti 121301057
Jefry Andi Pimanta 121301069
Oriza Bella 121301081
Trishna Yodi Sinambela 121301105
Laporan Hasil
Observasi
A.
PENJELASAN DESKRIPSI SEKOLAH
Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Berastagi
Alamat : Jl. Jamin Ginting No.12
Berastagi
Uang Sekolah : Rp. 150.000,00
Konsep e-learning yang digunakan : off-line
dan on-line
Lama waktu penggunaan e-learning : 2008-sekarang
Website : http://www.smansagi.sch.id
Email : admin@smansagi.sch.id
smansagi@yahoo.com
B.
URAIAN OBJEKTIF OBSERVASI
Pelaksanaan : Kamis, 23 Mei 2013
Kelas yang di Observasi : XI-IPA 4 dan
XI-IPS1
Lama Observasi : 1 jam pelajaran
Pembagian dalam Observasi : Anggota Kelompok
dibagi dibagi didalam 2 kelompok masing-masing kelompok melakukan observasi
dikelas yang berbeda.
LAPORAN HASIL
OBSERVASI
a.
Teori Belajar
Teori
belajar yang berkembang pada proses pengajaran disekolah ini
adalah teori belajar kognitif dimana peranan siswa sangatlah diutamakan .Pada
pembelajaran kognitif ini, proses mental lebih ditekankan kepada motivasi
internal, sehingga pribadi yang mengalaminya sendirilah yang mengembangkan
tanpa pengaruh langsung dari pihak lain, disinilah peran penting siswa.
Para siswa mempresentasikan
atau mentransformasi pengalaman mereka secara kognitif. Siswa menampilkan atau
mempresentasikan hasil diskusi tentang materi yang akan dibahas pada saat itu
kemudian siswa sendiri yang menanggapi pembahasannya sehingga hasil yang
dipelajari oleh setiap siswa dapat berkembang secara lebih mandiri dan peranan
guru hanya sebatas mengawasi serta memberikan tambahan untuk melengkapi hasil
pembelajaran.
Yang menjadi kekurangan menurut observasi kami adalah,
masih ada siswa yang belum memiliki kemauan untuk ikut terjun langsung dalam
proses diskusi, mereka mengandalkan siswa lain untuk mengerjakan setiap tugas
yang diberikan pada kelompok tersebut. Biasanya siswa tersebut hanya berdiam
diri saja sedangkan temannya yang lain sudah fokus pada pembelajaran.
b.
Motivasi
Dalam
proses pembelajaran yang berlangsung di
kelas,terdapat motivasi yang berbeda- beda yang ada pada masing- masing siswa. Ada
seorang siswa yang bertanya bukan karena
keingintahuannya akan topik tersebut,tetapi hanya untuk
mendukung kelompoknya saja ,termasuk
kepada performance goals.Karena sebenarnya pertanyaan tersebut sudah ditanyakan
oleh penanya sebelumnya dan sudah dibahas.Mengapa performance goals? Jika si
penanya tersebut memang belum mengerti akan pertanyaan yang dia tanyakan,dia
bisa meminta penjelasan kembali.Dia tidak meminta penjelasan namun mengganti
pertanyaan yang lain.Dilihat dari sisi presenter,menurut kelompok termasuk ke
dalam mastery goals.Karena mereka berusaha memaparkan materi sebisa mereka,dan
mencoba menjawab pertanyaan yang ditujukan kepada mereka.
Peran guru dalam memotivasi siswa juga masih terbatas
dimana hanya sebagian siswa saja yang mendengarkan ketika guru memberikan
penjelasan kepada siswa sedangkan siswa yang lain malah sebaliknya sibuk
sendiri. Oleh karena itu pentingnya komunikasi yang baik antara siswa dan guru.
c.
Orientasi Belajar
Berdasarkan observasi yang dilakukan dalam proses pembelajarannya,
orientasi belajar yang disampaikan 70%nya sudah mengadaptasi konsep student centered learning (SCL). Untuk
kelas IPA yang sudah mengadaptasi konsep SCL yaitu mata pelajaran matematika,
fisika, kimia, biologi dan bahasa inggris. Sedangkan Kelas IPS mata pelajaran
sosiologi, ekonomi, geografi dan sejarah.
Konsep SCL yang diterapkan yaitu guru memberikan tugas /
bahan yang akan dibahas pada pertemuan selanjutnya kepada siswa, kemudian siswa
mendiskusikannya dan membuat slide dari
resume yang akan dipresentasikan. Setelah siswa melakukan presentasi maka
siswa lainnya diberikan kesempatan untuk memberikan tanggapan terhadap materi
yang disampaikan, sehingga apabila terdapat materi yang belum dapat dimengerti
dapat didiskuskusikan dan akan mendorong kreatifitas serta inovasi dari siswa
dalam membahas materi tersebut. Kemudian webasite yang telah disediakan,
membantu mendukung interaksi guru dengan siswa dalam membantu proses
pembelajaran. Guru menyediakan bahan ataupun materi yang akan membantu siswa
untuk mempelajari terlebih dahulu sebelum dijelaskan didalam kelas.
Peran guru sebagai pendamping akan membantu untuk
menambahi ataupun melengkapi pembahasan serta memberikan motivasi kepada para
siswa ,sehingga proses pengajaran dapat secara aktif dilaksanakan.
d.
Manajemen Kelas
Manajemen Kelas yang terbentuk adalah bersifat Tatap Muka dimana gaya
susunan kelasnya siswa dibentuk dalam kelompok-kelompok yang saling berhadapan.
Bedasarkan hasil pengamatan kelompok,
kelas mempunyai luas sekitar 9x9
meter à81m2,
terdiri atas 4 baris tempat duduk, masing-masing baris terdiri atas 4 meja dan
bangku yang masing-masingnya diperuntukkan kepada 2 orang dan dibuat saling menghadap antar kelompok dan meja guru sebagai pusatnya
didepan kelas. Keadaan kelas yang menjadi tempat kami
observasi bisa dikatakan kondusif, namun ada beberapa siswa yang kurang tertib
dalam proses belajar mengajar.
C.
RANGKUMAN HASIL OBSERVASI
1.
Menurut Kelompok
Bahwa konsep e-learning
yang diterapkan didalam proses belajar mengajar sudah berjalan dengan baik,
hal ini akan mendukung berkembangnya orientasi belajar student centered learning (SCL) melalui konsep tatap muka yang akan
menumbuhkan kemandirian kepada setiap siswa dalam belajar.
Karena konsep tatap muka yang diterapkan sekolah
merupakan hal yang sangat penting. Sekolah juga mengungkapkan bahwa proses
transfer ilmu pengetahuan akan lebih efektif karena jika terjadi kesulitan
memahami suatu konsep yang dijelaskan, para siswa dapat langsung memperoleh
penjelasan dari fasilitator yang mendampinginya.
Dapat
dipastikan bahwa model pembelajaran tatap muka ini tidak dapat digantikan oleh
model pembelajaran apapun, walaupun bukan berarti pembelajaran tatap muka ini
tidak memiliki kelemahan. Kelemahan utama pembelajaran tatap muka terletak pada
proses nya yang hanya dapat dilaksanakan dalam jangka waktu pendek yang sudah
ditentukan.
Dimana peran siswa yang belum terarah secara maksimal,
masih banyak siswa yang sibuk dengan kegiatannya sendiri ataupun tidak perduli
dengan proses pembelajaran yang
disampaikan .Oleh sebab itu sangatlah penting pembelajaran e-learning ini harus diarahkan ataupun dikembangkan lagi keaktifan
siswa ataupun konsep SCL sebagai bagian dari proses pembelajaran.
2.
Menurut Pandangan Pribadi
Bahwa konsep e-learning
yang diterapkan pada proses pendidikan di sekolah ini masih dalam tahap
perkembangan, dimana sekolah sudah menyediakan sarana dan prasarana yang
mendukung konsep ini seperti sudah tersedianya alat bantu proyektor, kemudian
menyediakan website resmi yang sudah mendukung adanya interaksi secara tidak
langsung antara administrasi sekolah, guru dan siswa.
Yang menjadi fokus pada teori belajar yang disampaikan
adalah perlu adanya konsep strategis yang akan mendukung proses pengajaran,
dukungan serta keaktifan siswa dalam memaksimalkan proses belajar sudah
berkembang dengan baik. Hal ini juga terlihat didalam kelas pembelajaran, bahwa
siswa ditekankan untuk dapat mendalami materi meskipun pada awalnya sulit,
tetapi karena didukung proses diskusi sehingga memacu siswa untuk dapat
mengembangkan motivasi internalnya tanpa pengaruh langsung dari guru.
D.
TESTIMONI TENTANG PERENCANAAN DAN PROSES
OBSERVASI
1. Oriza Bella S
Observasi di SMA
N.1 Berastagi merupakan observasi
pertama yang saya lakukan.Awalnya kami bingung memilih sekolah mana yang kami
pilih untuk diobservasi dikarenakan semua anggota dari kelompok kami tidak ada
yang bersal dari kota Medan dan
bersekolah di Medan.Terlebih lagi,tiap sekolah yang diusulkan sudah
terlebih dahulu dipilih kelompok lain, Sehingga tidak memungkinkan kami untuk
mengobservasi sekolah karena jumlah maksimal kelompok untuk mengobservasi
sekolah yang sama adalah dua kelompok.Akhirnya ,kami pun memilih SMA N.1
Berastagi.
Dalam
melakukan observasi,saya agak sedikit kesal
melihat suasana kelas untuk pertama kali karena saya membandingkan
dengan kelas saat kuliah.Suasana kelas begitu gaduh ,ribut,dan persentasi tidak
terarah.Namun,saya ingat kembali bahwa usia mereka masih SMA dan wajar mereka bersikap seperti itu membuat
saya mengerti keadaan mereka.
Namun
observasi ini cukup menarik karena ilmu dari psikologi pendidikan terlihat
nyata dan teraplikasikan dalam kehidupan
sehari-hari.
2. Jefry Andi Pimanta
Tanggapan saya mengenai tugas observasi ini adalah bahwa untuk mendukung
kesiapan mahasiswa psikologi dalam menghadapi masyarakat kelak, sangatlah
dibutuhkan proses praktek langsung, dimana mahasiswa belajar bagaimana untuk
melakukan observasi yang baik dan bersifat obyektif.
3. Yogi Pranata Ginting
Saya ketika observasi merasa cukup senang, karena pada saat mengobservasi,
siwa dan guru sangat baik dalam menyambut kami, dalam observasipun saya merasa
enjoy, karena pihak sekolah baik guru ataupun siswa mendukung proses observasi
yang berjalan.
4. Trishna Yodi Sinambela
Menurut saya,
observasi ini melatih mahasiswa agar dapatmengenal lingkungan sekitarnya,
terutama jurusan sikologi adalah ilmu yang berhubungan dengan manusia. Jadi
observasi ini sangat berguna dalam menghadapi manusia-manusia disekitar kita.
5. Lasma Yulianti
Ini tugas
pertama saya dalam mengobservasi sekolah. Awalnya saya merasa gugup dan tidak
percaya diri karena harus memasuki sekolah yang saya tidak tahu sebelumnya dan
harus berada dalam kelas yang isinya siswa yang saya tidak kenal sebelumnya.
Waktu didalam kelas saya merasa gugup berada di depan mereka para siswanya dan
menjadi pusat perhatian mereka. Untung saja pada saat kami duduk di belakang
kelas dan mengamati proses belajar yang terjadi ada seorang siswa yang ramah
dan menyapa kami, sehingga perasaan gugup dan kaku itu berkurang. Sekolah
pertama yang kami observasi ini kepala sekolah, guru, dan perangkat sekolah
lainnya ramah dan sangat membantu terutama dikarenakan adanya alumni dari
kelompok kami sehingga proses kami untuk mendapatkan izin memasuki sekolah
untuk tugas observasu berjalan lancar dan data yang kami dapat juga cukup
lengkap.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar